Tugas Makalah Bahasa Indonesia : "KALIMAT" - JURNALGAGAK -->

Tugas Makalah Bahasa Indonesia : "KALIMAT"


MAKALAH
KALIMAT
Diajukan Sebagai
Tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia
Oleh :
1.      Faiq Zuhri  NIM  16156842
2.      Muslih Wakhidin NIM 16156829
3.      Eko Purwo Santoso NIM 16156836



Dosen Pembimbing :
Drs. Sri Widodowati


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI DUTA BANGSA
PROGRAM STUDI BAHASA INDONESIA
JURUSAN TEKNIK MESIN
KATA PENGANTAR
Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesehatan jasmani dan rohani sehingga kita masih tetap bias menikmati indahnya alam cipataan-Nya. Sholawat dan salam tetaplah kita curahkan kepada Nabi Agung Muhammad Saw yang telah menunjukkan kepada kita jalan yang lurus berupa ajaran agama yang sempunya dengan bahasa yang sangat indah.
Selama pembuatan makalah pun kami juga mendapat banyak dukungan dan juga bantuan dari berbagai pihak, maka dari itu kami haturkan banyak terima kasih kepada :
1.      Drs. Sri Widodowati selaku dosen Mata Kuliah Bahasa Indonesia
2.      Rekan-rekan mahasiswa STTDB yang telah banyak memberikan masukan kepada makalah kami
 Penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua anggota kelompok yang telah membantu hingga terselesaikannya makalah ini. Dan penulis memahami jika makalah ini tentu jauh dari kesempurnaan maka kritik dan saran sangat dibutuhkan guna menyempurnakan makalah ini kedepannya. Terima kasih.





Bekasi, November 2016




                                                                                                                                                 Penulis


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ...................................................................................................  i
DAFTAR ISI .................................................................................................................  ii
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................................................  1
B. Rumusan Masalah .....................................................................................................  2
C. Tujuan .......................................................................................................................  2
BAB II : PEMBAHASAN
A. Pengertian Kalimat ...................................................................................................  3
B. Struktur Kalimat .......................................................................................................  5
C. Persyaratan Kalimat ..................................................................................................  8
D. Jenis Kalimat ............................................................................................................  9
BAB III : PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................................  13
B. Saran .........................................................................................................................  13
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................  14             












BAB I
PENDAHULUAN

A.   Latar Belakang
Bahasa adalah sarana berpikir baik untuk menyampaikan pesan kepada orang lain maupun untuk menerima pesan dari orang lain. Pikiran yang disampaikan dalam pembicaraan atau tulisan diungkapkan melalui rangkaian kata yang terpilih dan tersusun menurut kaidah tertentu. Bahasa sebagai symbol yang bermakna terdiri atas satuan- satuan tertentu yang secara fungsional saling berhubungan sebagai suatu system. Satuan terkecil yang mengandung makna berupa kata atau frasa (kelompok kata), sedangkan satuan yang lebih besar yang mengandung pikiran berupa kalimat.
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek (S) dan predikat (P) dan intonasinya menunjukkan bagian ujaran itu sudah lengkap dengan makna. Intonasi final kalimat dalam bahasa tulis adalah berupa tanda baca titik, tanda tanya, atau tanda seru. Penetapan struktur minimal S dan P dalam hal ini menunjukkan bahwa kalimat bukanlah semata-mata gabungan atau rangkaian kata yang tidak mempunyai kesatuan bentuk. Lengkap dengan makna menunjukkan sebuah kalimat harus mengandung pokok pikiran yang lengkap sebagai pengungkap maksud penuturannya. Hal ini menunjukkan bahwa penguasaan bahasa sebagai sarana berpikir dan berkomunikasi banyak ditentukan oleh penguasaan kaidah kalimat yang didukung oleh kosakata yang memadai.
Hal inilah yang kemudian menarik untuk diketahui tentang bagaimana pengertian kalimat, bagian- bagiannya dan jenis kalimat tunggal. Oleh karena itu penulis berusaha untuk memberikan pemahaman tentang  pertanyaan tersebut dalam makalah ini. Semoga makalah ini dapat menjadi jawaban dan memberikan pemahaman terkait pertanyaan yang dikaji.







B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian kalimat?
2. Bagaimana Struktur kalimat?
3. Apa saja syarat-syarat kalimat
4. Apa saja jenis-jenis kalimat dan bagaimana cara membedakannya?

C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui pengertian kalimat dari beberapa sumber atau reverensi
2. Untuk mengetahui struktur-struktur yang membentuk suatu kalimat
3. Untuk mengetahui syarat-syarat yang membentuk suatu kalimat
4. Untuk mengetahui jenis-jenis kalimat dan cara membedakannya




















BAB II
PEMBAHASAN
A.    PENGERTIAN KALIMAT
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Sedangkan dalam wujud tulisan berhuruf latin, kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.) untuk menyatakan kalimat berita atau yang bersifat informatif, tanda tanya (?) untuk menyatakan pertanyaan dan tanda seru (!) untuk menyatakan kalimat perintah. Sekurang-kurangnya kalimat dalam ragam resmi, baik lisan maupun tertulis, harus memiliki sebuah subjek (S) dan sebuah predikat (P). Kalau tidak memiliki kedua unsur tersebut, pernyataan itu bukanlah kalimat melainkan hanya sebuah frasa. Itulah yang membedakan frasa dengan kalimat.
              
  Pengertian kalimat menurut para ahli :           
1.    Pengertian kalimat menurut Dardjowidojo
Dardjowidojo (1988) menyatakan bahwa kalimat ialah bagian terkecil dari suatu  ujaran atau teks (wacana) yang mengungkapkan pikiran yang utuh secara ketatabahasaan.
2. Pengertian kalimat menurut Slametmuljana
Slametmuljana (1969) menjelaskan kalimat sebagai keseluruhan pemakaian kata yang berlagu,  disusun menurut sistem bahasa yang bersangkutan; mungkin yang dipakai hanya satu kata, mungkin lebih.
3.  Pengertian kalimat menurut Kridalaksana
 Kridasana mengungkapkan, Kalimat  sebagai satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual maupun potensial terdiri dari klausa, klausa bebas yang menjadi bagian kognitif percakapan, satuan proposisi yang merupakan gabungan klausa atau merupakan satu klausa, yang membentuk satuan bebas, jawaban minimal, seruan, salam, dan sebagainya.
Kalimat adalah satuan bahasa terkecil, dalam wujud lisan atau tulisan, yang mengungkapkan pemikiran yang utuh. Dalam wujud lisan kalimat diucapkan dengan suara naik turun, keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir. Dalam wujud tulisan berhuruf  latin kalimat dimulai dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda titik (.), tanda tanya (?), dan tanda seru(!).
            Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif dapat berdiri sendiri yang mempunyai pola intonasiakhir dan yang terdiri dari klausa.
























B.     STRUKTUR KALIMAT
Unsur kalimat adalah fungsi sintaksis yang biasa disebut juga jabatan kata atau peran kata,yaitu subjek(S), predikat(P), objek(O), pelengkap(P), dan keterangan (Ket).Kalimat bahasa Indonesia baku sekurang-kurangnya terdiri atas dua unsur ,yakni S dan P.Unsur yang lain (O,Pel,dan Ket) dapat wajib hadir,atau tidak wajib hadir dalam suatu kalimat.
Unsur-unsur kalimat dapat diuraikan sebagai berikut :
1.      Subjek (S)           
            Subjek (S) adalah bagian kalimat yang menunjuk pada pelaku,tokoh,sosok,sesuatu hal,atau suatu masalah yang menjadi pokok pembicaraan.Sebagian besar S diisi oleh kata benda/frasa nominal,kata kerja /frasa verbal,dan klausa.Subjek kalimat dapat dicari dengan rumus pertanyaan apa ataupun siapa. Contoh :
a.     Kakek itu sedang melukis (S yang diisi kata benda/frasa nominal).
b.    Berjalan kaki menyehatkan badan (S yang diisi kata kerja/frasa verbal).
c.     Gunung Kidul itu tinggi (S yang diisi kata benda/frasa nominal).

2.      Predikat (P)
            Predikat (P) adalah bagian kalimat yang memberi tahu melakukan perbuatan (action) apa S,yaitu pelaku/tokoh atau sosok di dalam suatu kalimat.Satuan bentuk pengisian P dapat berupa kata atau frasa namun  sebagian besar berkelas verbal atau adjektiva,tetapi dapat juga numeral,nominalatau frasa nominal.Pemakaian kata adalah pada predikat biasa terdapat pada kalimat nominal. Predikat (P) dapat dicari dengan rumus pertanyaan bagaimana,mengapa, ataupun diapakan. Contoh :
a.     Ibu sedang tidur siang (P yang diisi dengan kata kerja/frasa verbal).
b.    Soal ujian ini sulit sekali (P yang diisi dengan kata sifat/frasa adjektif).
c.     Karangan itu sangat bagus (P yang diisi dengan kata sifat/frasa adjektif).
d.    Santi adalah seorang kolektor (P dengan pemakaian kata adalah pada frasa nominal).

3.      Objek (O)
      Objek merupakan bagian kalimat yang melengkapi Predikat (P).Objek biasanya diisi oleh nomina,frasa nominal atau klausa.Letak Objek (O) selalu di belakang  P yang berupa verba transitif,yaitu veba yang menuntut wajib hadirnya O. Objek dapat dicari dengan rumus pertanyaan apa atau siapa terhadap  tindakan Subjek. Contoh :
a.     Mereka memancing ikan Pari (O yang diisi dengan kata benda/frasa nominal).
b.    Orang itu menipu adik saya (O yang diisi dengan kata benda/frasa nominal).

4.      Pelengkap
            Pelengkap (Pel) atau komplemen adalah bagian kalimat yang melengkapi P. Letak Pelengkap umumnya di belakang P yang berupa verbal. Posisi ini juga bisa ditempati oleh O,dan jenis kata yang mengisi Pel dan O juga bisa sama,yaitu nominal atau frasa nominal.akan tetapi,antara Pel dan O terdapat perbedaan. Contoh :
Ketua MPR //membacakan //Pancasila.         
                     S                       P                      O
Banyak orsospol // berlandaskan // Pancasila
                       S                        P                      Pel

       Kedua kalimat aktif di atas yang Pel dan O-nya sama-sama nominal Pancasila,jika hendak dipasifkan ternyata yang bisa hanya kalimat pertama dengan ubahan sbb :
Pancasila //dibacakan // oleh Ketua MPR
                      S                    P                       Ket        
*Pancasila dilandasi oleh banyak orsospol  (tidak gramatikal karena posisi Pancasila sabagai Pel pada kalimat kedua ini tidak dapat dipindahkan ke depan menjadi S dalam bentuk kalimat pasif).
            Hal lain yang membedakan Pel dengan O adalah jenis pengisiannya.Pel bisa diisi oleh adjektiva,frasa adjektif,frasa verbal,dan frasa preposisional. Contoh :
a.     Kita benci pada kemunafikan (Pel-nya frase preposisional).
b.    Mayang bertubuh mungil (Pel-nya frase adjektiv).
c.     Sekretaris itu mengambilkan bosnya air minum (Pel-nya frase nominal).
d.    Pak Lam suka bermain tenis (Pel-nya frase verbal).


5.      Keterangan.       
                Keterangan adalah bagian kalimat yang menerangkan Pel dan klausa dalam sebuah kalimat.Pengisi Ket adalah adverbial,frasa nominal,frasa proposisional,atau klausa. Posisi Ket boleh manasuka,di awal,di tengah, atau di akhir kalimat. Contoh :
a.     Antoni menjilid makalah kemarin pagi.
b.    Antoni kemarin pagi menjilid makalah.
c.     Kemarin pagi Antono menjilid makalah.

       Keterangan terbagi menjadi beberapa jenis, diantaranya keterangan waktu,tempat,cara, alat, alasan/sebab,tujuan,similatif,dan penyerta. Contoh :
a.     Aulia memotong tali dengan gunting. (Ket.alat)
b.    Mahasiswa fakultas Hukum berdebat bagaikan pengacara. (Ket.similatif)
c.     Karena malas belajar, mahasiswa itu tidsk lulus ujian. (Ket.sebab)
d.    Polisi menyelidiki masalah narkoba dengan cara hati-hati.(Ket.cara)
e.     Amir pergi dengan teman-teman sekelasnya. (Ket.penyetara) 
f.     Karena malas belajar, Petrus tidak lulus ujian. (Ket.penyebab)  











C.    SYARAT KALIMAT
Kalimat yang baik harus memenuhi syarat kelengkapan dan kejelasan peran setiap unsur pembentuk kalimat seperti subjek, predikat, objek, pelengkap dan keterangan. Kalimat yang ditujukan dapat menyampaikan pesan/informasi secara tepat. Kalimat yang baik dikategorikan kedalam kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ingin disampaikan penulisataupun pembicara. Sebuah kalimat dikatakan efektif jika telah berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud penulis maupun pembicara.
Tentunya kalimat efektif punya persyaratan untuk memenuhi kalimat yang baik. Berikut persyaratannya :
  1. Memiliki subjek dan predikat yang jelas.
  2. Tidak menyimpang dari kaidah bahasa.
  3. Logis atau dapat diterima nalar.
  4. Jelas dan dapat menyampaikan maksud atau pesan dengan tepat.
  5. Tidak bertele-tele.
  6. Tepat sasaran.
  7. Informasi yang ingin disampaikan tidak memiliki dua arti atau ambigu.
  8. Adanya kesinambungan kata.
  9. Tersusun dari dua atau lebih kata.
  10. Memiliki aturan aturan dasar pembentukannya.
  11. Memiliki paling sedikit subjek dan predikat.
  12. Memenuhi tata aturan ejaan yang berlaku.
  13. Menggunakan diksi (pemilahan dan penempatan) kata yang tepat.
  14. Menggunakan kesepadanan antara struktur bahasa dan jalan pikiran yang logis dan sistematis.
  15. Adanya penekanan ide pokok.
  16. Menghemat penggunaan kata (tidak ada perulangan kata).
  17. Struktur kalimat bervariasi.
  18. Bagian kalimat majemuk tidak buntung atau setengah-setengah.
D.    JENIS-JENIS KALIMAT
Kalimat yang kita gunakan sehari-hari maupun untuk kepentingan umum memiliki macam jenis yang perlu kita ketahui sebgai penempatan yang baik dan benar. Berikut macam-macam kalimatnya :

1. Berdasarkan isi atau informasi
a. Kalimat Berita
Kalimat berita merupakan kalimat yang digunakan untuk menginformasikan sesuatu. Biasanya diakhiri dengan tanda titik (.) contohnya : Harimau liar menyerang warga dengan ganasnya.

b. Kalimat Tanya
Kalimat tanya mengharapkan jawaban sebagi respon atau reaksi pemberitahuan informasi yang diharapkan, biasanya diakhiri dengan tanda tanya (?). kata tanya yang digunakan bagaimana, mengapa, apa kapan, dimana dsb. Contoh kalimat tanya :  bagaimana proses mesin itu dirangkai?

c. Kalimat Perintah
Kalimat yang bertujuan untuk mengintruksikan seseorang untuk melakukan sesuatu. Kalimat perintah biasanya diakhiri dengan tanda seru. Tapi, jika diakatan langsung atau lisan biasanya ditandai dengan intonasi tinggi.
Contoh : Ambilkan kopi di atas meja !

d. Kalimat Ajakan
Kalimat ajakan merupakan kalimat yang memancing minat lawan bicara. Kata yang sering digunakan adalah Ayo, Mari,Segera dsb. Biasanya ada pada iklan.
Contoh kalimat ajakan : Ayo, pakai pembersih pakaian merek ini!




e. Kalimat Pengandaian
Kalimat pengandaian menggambarkan keinginan atau tujuan dari penulis atau pembicara yang belum atau tidak kesampaian. Contoh : Andai saja aku bisa jadi dokter bedah.
2. Berdasarkan diathesis kalimat
a. Kalimat Aktif
Kalimat yang subjeknya langsung melakukan pekerjaan terhadap objeknya. Kata kerja kalimat aktif umumnya ditandai oleh awalan me-. Namun tidak sedikit kalimat aktif yang predikatnya tidak disertai imbuhan tersebut misal, makandan minum.. Contohnya : Laila menggunakan gelas untuk menciptakan bunyi.

b. Kalimat Pasif
Kalimat pasif kata kerjanya cenderung menggunakan di- atau ter-. Contohnya : Bangunan itu dikerjakan dengan baik oleh para teknisi ternama.

3. Berdasarkan urutan kata
a. Kalimat Normal
Kalimat yang subjeknya mendahului predikatnya. Kalimat berpola dasar

b. Kalimat Inverse
Kalimat ini merupakan kebalikan dari kalimat normal. Dimana predikatnya mendahului objek.

c. Kalimat Minor
Kalimat yang memiliki satu inti fungsi gramatikalnya. Bentuk kalimat minor seperti kalimat tambahan, kalimat jawaban, kalimat salam, panggilan maupun judul.

d. Kalimat Mayor
Kalimat mayor hanya memiliki subjek dan predikat. Objek, pelengkap dan keterangan boleh ditambahkan sesuka hati. Sama seperti pola dasar pertama.


4. Berdasarkan struktur gramatikalnya
a. Kalimat Tunggal
Kalimat tunggal hanya memiliki Subjek dan Predikat. Jika dilihat dari unsur penyusunnya, kalimat yang panjang dalam bahasa indonesia dapat dikembalikan ke bentuk dasar yang sederhana.
Contoh kalimat tunggal : Bapak-bapak bersalaman
                                                S                      P
Pola contoh kalimat diatas hanya memiliki subjek dan predikat sehingga termasuk kedalam kalimat tunggal.

b. Kalimat Majemuk
Orang-orang sering kali menggabungkan beberapa pertanyaan ke dalam satu kalimat untuk memudahkan dalam berkomunikasi. Hasilnya, lahirlah penggabungan struktur kalimat yang didalamnya terdapat beberapa kalimat dasar. Penggabungan inilah yang dinamakan kalimat majemuk. Kalimat majemuk ini masih terbagi lagi dalam beberapa jenis, berikut penjelasannya :

i. Kalimat Majemuk Setara
Struktur kalimat ini memiliki dua kalimat tunggal atau lebih yang jika dipisahkan dapat berdiri sendiri. Kata penghubung kalimat majemuk setara biasanya digunakan kata dan, serta, tanda koma (,), tetapi, lalu, kemudian, atau. Contoh kalimat majemuk setara : Indonesia tergolong negara berkembang tetapi Jepang telah digolongkan negara maju.
                                                                                                                  
ii. Kalimat Majemuk Bertingkat
Kalimat majemuk bertingkat memiliki dua kalimat yang satunya bisa berdiri sendiri (induk kalimat) atau bebas sedangkan yang satunya lagi tidak(anak kalimat).  Kata penghubung yang digunakan dalam kalimat majemuk ini adalah ketika, sejak, karena, olehkarenaitu, hingga, sehingga, maka, jika, asalkan, apabila, meskipun, walaupun, andai kata, seandainya, agar supaya, seperti, kecuali, dengan. Contoh kalimat majemuk bertingkat : Ilmuan masih saja mencari asal usul bulan (induk kalimat) meskipun hingga sekarang masih belum ada kepastian yang jelas (anak kalimat).

iii. Kalimat Majemuk Campuran
Kalimat majemuk campuran merupakan dua jenis kalimat majemuk (setara dan bertingkat) yang digabungkan. Contoh:
Karena hujan turun dengan derasnya, kami tidak bisa pulang dan menunggu di sekolah.

5. Berdasarkan unsur kalimat
a. Kalimat Lengkap
Kalimat lengkap mengikuti pola dasar dari kalimat baik yang sudah dikembangkan maupun tidak. Penggunaan unsur-unsurnya jelas. Sehingga mudah dipahami. Contoh : Warna merah melambangkan keberanian

b. Kalimat tidak Lengkap
Kalimat yang satu ini tidak sempurna karena hanya memiliki salah satu dari unsurnya saja. Kalimat ini biasanya berupa semboyan, salam, perintah, pertanyaan, ajakan, jawaban, setuan, larangan, sapan dsb. Contoh : Kapan pulang?

6. Berdasarkan Pengucapan
a. Kalimat Langsung
Kalimat yang secara detai meniru sesuatu yang diujarkan oranglain. Tanda baca kutip tidak luput dalam jenis kalimat langsung. Kutipan dalam kalimat langsung berupa kalimat tanya, kalimat berita ataupun kalimat perintah. Contohnya : “Letakkan senjatamu!” bentak pak polisi.

b. Kalimat Tak Langsung
Kalimat yang melaporkan kembali kalimat yang diujarkan orang lain. Kutipan dalam kalimatnya senmuany berbentuk berita. Contohnya : Bapak Ahmadi berkata padaku bahwa lebih baik membaca daripada main-main.



BAB III
PENUTUP
A.       Kesimpulan
Kalimat adalah satuan bahasa berupa kata atau rangkaian kata yang dapat berdiri sendiri dan menyatakan makna yang lengkap. Kalimat adalah satuan bahasa terkecil yang mengungkapkan pikiran yang utuh, baik dengan cara lisan maupun tulisan. Dalam wujud lisan, kalimat diucapkan dengan suara naik turun, dan keras lembut, disela jeda, dan diakhiri dengan intonasi akhir.
Kalimat merupakan bagian ujaran/tulisan yang mempunyai struktur minimal subjek (S), predikat (P) dan intonasi finalnya menunjukkan bagian ujaran/tulisan itu sudah lengkap dengan makna (bernada berita, tanya, atau perintah).
Kalimat yang baik dikategorikan kedalam kalimat efektif. Kalimat efektif adalah kalimat yang memiliki kemampuan untuk menimbulkan kembali gagasan pada pikiran pendengar atau pembaca seperti gagasan yang ingin disampaikan penulisataupun pembicara. Sebuah kalimat dikatakan efektif jika telah berhasil menyampaikan pesan, gagasan, perasaan, maupun pemberitahuan sesuai dengan maksud penulis maupun pembicara.

B.        Saran
Semoga dengan selesainya makalah ini di harapkan agar para pembaca khususnya mahasiswa STT Duta Bangsa dapat lebih mengetahui dan memahami pola dasar kalimat bahasa indonesia. Dan dapat mengaplikasikannya dalam area perkuliahan atau di bidang perindustrian nanti.











DAFTAR PUSTAKA

Mulyono, Iyo. 2012. Ihwal Kalimat Bahasa Indonesia dan Problematik Penggunaannya. Bandung: Yrama Widya.
Chaer, Abdul. 2009. Sintaksis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.
Parera, J.D. 2009. Dasar-dasar Analisis Sintaksis. Jakarta: Erlangga.
Tarigan, Henry Guntur. 1984. Pengajaran Sintaksis. Bandung : Pustaka Setia.
Sugono, Dendy. 1999. Berbahasa Indonesia Dengan Benar. Jakarta: Gramedia Press.

0 Response to "Tugas Makalah Bahasa Indonesia : "KALIMAT""

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel